Quantcast
Channel: 3 boyo
Viewing all articles
Browse latest Browse all 44

Akankah Indonesia jadi pemenang atau pecundang di 2015

$
0
0

pasar-bebas-asean-2015Saya tidak tahu pasti mengapa negara-negara ASEAN lebih percaya kepada Indonesia sebagai tuan rumah komunitas ASEAN pada 2015 mendatang. Dibandingkan negara-negara tetangga, Indonesia masih tertinggal di sektor perindustrian, perekonomian, pariwisata, dan sumber daya manusia. Seperti yang dilansir dari shnews dot co, menurut Kementerian Perindustrian (Kemenperin), ada empat faktor yang membuat daya saing Indonesia masih di bawah rata-rata negara pesaing di kawasan ASEAN. Keempat faktor tersebut meliputi kinerja logistik, tarif pajak, suku bunga bank, serta produktivitas tenaga kerja. Kalau boleh jujur saya agak gugup ketika ditanya kesiapan kita menghadapi implementasi Pasar Tunggal ASEAN. Waktunya kurang dari dua tahun. Dari total populasi penduduk ASEAN sebanyak 600 juta, penduduk kita mencapai 250 juta, kalau kita tidak siap kita bisa jadi pecundang, kata Menperin, MS Hidayat, dalam acara Workshop Pendalaman Kebijakan Industri di Bandung.

Sebenarnya banyak sekali faktor-faktor kelemahan dan kelebihan jika Indonesia menjadi tuan rumah komunitas ASEAN 2015. Seperti yang saya lansir dari Global Competitivenes Report, tahun 2013-2014 Indonesia menjadi salah satu negara dengan kenaikan daya saing tertinggi di dunia. Mungkin karena itulah Indoensia menjadi markas ASEAN Secretary di Jakarta. Dan kepiawaian Kementrian Luar Negeri Indonesia dalam berdiplomasi membuat negara-negara ASEAN dipercaya menjadi tuan rumahnya.

Mungkin kelebihannya, karena dianggap sebagai tuan rumah, Indonesia dipandang sabagai negara yang paling mumpuni di bandingkan negara-negara ASEAN lainnya. Tapi tahukah kamu banyak kekurangan yang dialami Indonesia itu sendiri. Jika Nantinya pasar bebas ASEAN diterapkan pada tahun 2015, mau tidak mau Indonesia akan kebanjiran produk-produk murah dari negara-negara ASEAN lainnya. Ini yang membuat sektor produksi dalam negeri Indonesia akan mengalami penurunan, keadaan ini pernah dialami ketika ASEAN-China Free Trade Area, dimana produk-produk China lebih merajai pasar-pasar Indonesia dengan harga yang lebih murah.

Maka dari itu, tugas kita sekarang harus cepat mensosialisasikan adanya komunitas ASEAN yang akan berlangsung pada tahun 2015, yaitu dengan adanya arus bebas antar negara ASEAN. Janganlah kita menjadi penonton saja tanpa bisa bertindak menyelamatkan aset-aset negara untuk dapat bersaing di kancah ASEAN maupun Internasional.


Viewing all articles
Browse latest Browse all 44

Latest Images

Trending Articles